Catatan Sepakbola
MOMEN KEMBALI KE PUNCAK
Oleh Lukman Emha
PSAP Sigli tergelincir oleh kerikil Pro Titan yang ternyata tajam di Stadion Teladan Medan (14/4). Antonio Teles menjadi penentu kemenangan tuan rumah di menit-menit akhir babak kedua. Tidak disangka, PSAP yang sebelumnya begitu perkasa di Kuta Asan dengan dua kemenangan besar beruntun 10-0 dan 9-0 takluk di kaki para punggawa Pro Titan yang berada di peringkat 3 dari bawah.
Senin (18/4) petang, giliran Persiraja yang dijamu Pro Titan di Teladan. Akankah Persiraja bernasib sama dengan PSAP? Mungkin saja iya. Alasan pertama, rekor tanding Lantak Laju pada putaran kedua ini amat buruk, tak berbanding lurus dengan yang diraih pada putaran pertama. Dari 5 kali tandang di putaran pertama hanya sekali menelan kekalahan. Sebaliknya, 6 kali tandang pada leg kedua, hanya sekali meraih kemenangan.
Alasan kedua, mental pemain yang sedang drop buntut insiden berdarah paskalaga melawan PSMS Medan Selasa (12/4) lalu. Persiraja tidak hanya dipatuk Ayam Kinantan dengan skor 2-0, tetapi ‘dipatuk’ pula oleh supporter Ayam Kinantan di luar stadion. Bekatal dilempari di lorong ruang ganti dan bus yang ditumpangi Persiraja dilempari batu ketika menuju tempat penginapan. Sejumlah pemain dan official terluka dalam insiden tersebut, terkena pecahan kaca. Ini insiden berdarah paling parah yang pernah menimpa tim kesayangan masyarakat Banda Aceh itu.
Celakanya, Pro Titan sekandang dengan PSMS, sehingga tau’an wa karhan (suka tak suka), Persiraja harus kembali ke stadion yang telah menggores luka menyayat fisik dan hati mereka. Secara psikologis kondisi ini cukup mengundang trauma bagi Persiraja. Tidak ada yang mampu memprediksi apa yang akan terjadi lagi pada saat dan setelah pertandingan nanti. Kekhawatiran muncul, supporter PSMS menjadi supporter Pro Titan atau supporter Pro Titan meniru prilaku supporter PSMS untuk meneror Persiraja. Pro Titan membutuhkan poin untuk menjauh zona degradasi. Teror mungkin bisa jadi salah satu cara supporter mereka mewujudkan keinginan timnya.
Tarung melawan Pro Titan merupakan momen terbaik bagi Persiraja untuk kembali ke puncak klasemen. Inilah kesempatan terakhir Andria Cs. untuk menyalip PSAP di tahta terhormat. Saat ini Persiraja masih mengantongi angka 44 sama dengan perolehan PSAP. Jika Abdul Musawir dkk berhasil mempermalukan tuan rumah Pro Titan, Persiraja akan ke puncak klasemen dengan syarat PSMS bermain imbang atau menaklukkan PSAP yang bertanding Minggu/17/4 jam 19.00 malam.
Hitungan ini cukup realistis mengingat PSMS makin lama makin membaik dan didukung supporter fanatik, jika tidak menyebut mereka brutal. Ini tidak berarti menutup peluang PSAP untuk menang. Kans mereka tetap ada sebab sering tampil mengejutkan. Apalagi striker maut PSAP , Saha, adalah mantan punggawa PSMS. Saha pasti memiliki ambisi pribadi terhadap mantan klub yang telah mendepaknya. Bila PSAP bisa menang, mereka pantas dipuji.
Secara tim, Persiraja lebih baik dibandingkan Pro Titan. Pro Titan juga kalah kelas dengan PSMS. Pada putaran pertama, Persiraja menang 2-1 dalam kondisi Stadion Lampineung yang becek akibat diguyur hujan. Karena itu, sejatinya Persiraja juga meraup poin di kandang lawannya. Poin berarti menjaga peluang untuk menjadi juara di paruh kedua musim ini. Sebab, di laga terakhirnya, anak asuh Herry Kiswanto cuma meladeni tim lemah PS Bengkulu di hadapan tifosinya.
Saya berharap Persiraja mampu mengamankan dua partai sisa. Dengan demikian mereka akan meraih nilai 50. Angka ini tidak akan terkejar oleh PSMS. Jika menyapu bersih seluruh pertandingan sisanya, PSMS hanya mencapai angka maksimal 48. Raihan angka 50 hanya akan terkejar oleh PSAP, bila mereka membungkam tuan rumah PSMS dan tamu PS Bengkulu di pertandingan terakhirnya. PSAP memiliki selisih gol yang fantastis.
Semoga Herry Kiswanto mampu mengatasi mental anak asuhnya gara-gara insiden berdarah seminggu lalu. Jika Kang Herry berhasil, ia layak dipuji. Good Luck, Akang!
harian aceh/18/4/2011